ZAYN JAWAAD MALIK♥♥♥
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

Pages

About

Free Sheep 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Rabu, 21 November 2012

SMA NEGERI 106 JAKARTA
Read more...
separador

Senin, 17 September 2012

Lagu anak anak

Kasih ibu Pelangi pelangi
Read more...
separador

Minggu, 16 September 2012

resensi buku sejarah pendidikan nasional indonesia


BAB I
Pendahuluan :
A. Judul          : SEJARAH NASIONAL INDONESIA.
B. Penulis             : Bagas prama ananta,dkk.
                        C. Pengantar   : Menurut hasil penulis agar penampilan buku “Sejarah Nasional Indonesia”SMP lebih menarik,maka pada edisi ketiga,penulis telah memperbaiki kulit buku tanpa mengubah isinya. Semoga penerbitan dan perbaikan buku ini lebih menarik minat baca para siswa.
                   D. Penerbit      : PT.INTAN PARIWARA.
E. Tahun terbit : Tahun 1989.
F. Tebal buku   : 72 halaman.
BAB II
Isi resensi buku :
A.Tujuan pengarang buku atau karya yang berjudul “Sejarah Nasional Indonesia” adalah untuk membekali anak didik pengetahuan,kecerdasan,dan semangat hidup berbangsa dan bernegara agar terbentuk warga negara yang cerdas,kreatif,terampil dan berpribadi pancasila.
B.Tujuan penulisan resensi buku yang berjudul “Sejarah Nasional Indonesia” adalah untuk memenuhi materi pada semester ganjil serta untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Sejarah Nasional Indonesia dan lebih mengenal jati diri sebagai bangsa Indonesia.
C. Keunggulan buku atau karya yang berjudul “Sejarah Nasional Indonesia” adalah :
1.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini memiliki kualitas kertas yang bagus buktinya buku ini yang terbit tahun 1989 sampai sekarang (2011) warna kertasnya tidak terlalu kuning seperti pada buku biasanya yang tidak memiliki kualitas kertas yang bagus sehingga baru beberapa tahun warna kertasnya sudah terlalu kuning bahkan sudah coklat.
2.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini mudah dipahami atau dimengerti oleh para pembaca atau siswa yang membacanya dikarenakan penulisan kata atau kalimat yang tidak terlalu baku dan mudah dimengerti serta gambar yang diberikan dapat diterima secara logis dan mudah dibayangkan.
3.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini dapat memberikan pengetahuan tentang sejarah dimasa lampau sebelum terbentuknya kehidupan yang lebih tertanan.

D. Kelemahan buku atau karya yang berjudul “Sejarah Nasional Indonesia” adalah:
1.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini memiliki kekurangan berupa kertas yang kurang tebal hal ini dapat membuat buku mudah sobek atau koyak.
2.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini memiliki kekurangan yaitu kulit buku yang kurang bagus serta warna yang kurang kontras hal ini dapat membuat minat baca siswa atau pembaca menjadi berkurang.


E. Ikhtisar isi buku yang berjudul “Sejarah Nasional Indonesia” adalah
PELAJARAN I
                 Berdasarkan tingkat kecerdasan otaknya ,berbagai jenis kera dimasukkan dalam satu golongan dengan manusia,disebut dengan golongan primat. Manusia merupakan makhluk tersempurna di antara golongan primat. Manusia purba Indonesia berasal dari daratan Asia. Dalam penggalian fosil manusia purba dan artefak,yaitu alat-alat yang dipergunakan oleh manusia purba. Berdasarkan fosil dan artefak yang ditemukan kita dapat mengetahui cara hidup dan kehidupan manusia purba. Tanah air kita terkenal karena penyelidikan atas manusia purba. Di Indonesia ditemukan fosil Pithecanthropus Erectus, Meganthropus Palaeojavanicus, Homo Soloensis, dan Homo Wajakensis. Manusia purba Indonesia sangat tergantung pada alam. Mereka hidup berpindah-pindah,selalu mencari tempat yang banyak persediaan makanan. Untuk mempermudah hidupnya manusia purba Indonesia membuat alat batu,alat tulang,dan alat tanduk. Masa prasejarah indonesia berlangsung sejak adanya manusia Indonesia pertama sampai sekitar abad ke-V,saat munculnya prasasti kerajaan Kutai.
PELAJARAN II
                 Berakhirnya masa prasejarah bagi bangsa-bangsa berbeda-beda. Berdasarkan mata pencaharian pokok masyarakat,kebudayaan dibedakan menjadi kebudayaan sungai dan kebudayaan laut. Bangsa Mesir kuno pendukung kebudayaan sungai,hidup di lembah Sungai Nil. Bangsa ini memasuki sejarah sejak 3500 tahun sebelum Masehi. Mereka memilik huruf hieroglyph. Mereka memiliki lembaga pendidikan. Peninggalan terkenal ialah piramid. Di Indonesia terdapat kebudayaan laut dan kjkebudayaan sungai. Pendukung kebudayaan laut adalah Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit. Pendukung kebudayaan sungai adalah Kerajaan Mataram,Kerajaan surakarta,dan Kerajaan Yogyakarta yang berada di lembah Sungai Progo dan lembah Sungai Solo.
PELAJARAN III
                 Sebelum kedatangan orang India nenek moyang kita telah memiliki kebudayaan tinggi. Mereka memiliki organisasi desa dan pemerintahan desa. Mereka giat bergaul dengan orang India untuk mengambil unsur budaya India yang mereka perlukan,antara lain sistem pemerintahan raja dan tulisan. Nenek moyang kita memadukan unsur budaya hindu dengan budaya miliknya. Kerajaan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai yang berdiri sekitar tahun 400 dengan rajanya Mulawarman,beragama Hindu. Pada abad ke VII Jawa Tengah terdapat Kerajaan Holing. Ratu Sima memerintah secara adil,keras menjalankan hukum. Agama Budha berkembang di Holing. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan Indonesia menjadi pusat pertemuan perdagangan/pelayaran bangsa-bangsa dari Asia Barat dan Asia Timur. Pertemuan orang Indonesia dengan pedagang asing,terutama dengan pedagang India menyebabkan kedua kebudayaan bangsa saling mempengaruhi. Agama Hindu memiliki kitab suci Weda,sedangkan agama Budha memiliki kitab suci Tripitaka. Ken arok mendirikan Kerajaan Singhasari dan membentuk dinasti Rajasa. Raja terbesar kerajaan Singhasari adalah Kartanagara yang mencetuskan gagasan persatuan Nusantara. Raden wijaya,menantu Raja Kartanagara berhasil merebut kembali tahta Singhasari dari tangan Jayakatwang dan mendirikan kerajaan baru Majapahit.
BAB III
Penutup :
A. Nilai buku yang berjudul “Sejarah Nasional Indonesia” adalah :
1.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini memiliki kualitas kertas yang bagus buktinya buku ini yang terbit tahun 1989 sampai sekarang (2011) warna kertasnya tidak terlalu kuning seperti pada buku biasanya yang tidak memiliki kualitas kertas yang bagus sehingga baru beberapa tahun warna kertasnya sudah terlalu kuning bahkan sudah coklat.
2.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini mudah dipahami atau dimengerti oleh para pembaca atau siswa yang membacanya dikarenakan penulisan kata atau kalimat yang tidak terlalu baku dan mudah dimengerti serta gambar yang diberikan dapat diterima secara logis dan mudah dibayangkan.
3.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini dapat memberikan pengetahuan tentang sejarah dimasa lampau sebelum terbentuknya kehidupan yang lebih tertanan.
4.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini memiliki kekurangan berupa kertas yang kurang tebal hal ini dapat membuat buku mudah sobek atau koyak dan sebaiknya kertas buku ini lebih ditebalkan lagi agar buku tahan lama.
5.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini memiliki kekurangan yaitu kulit buku yang kurang bagus serta warna yang kurang kontras hal ini dapat membuat minat baca siswa atau pembaca menjadi berkurang dan sebaiknya kulit buku ini sering diperbaharui dari waktu ke waktu agar minat baca siswa menjadi lebih bertambah dengan melihat perubahan setiap waktu ke waktu.
6.Menurut saya sebagai penulis resensi buku,buku ini layak dibaca dan dimiliki oleh kalangan siapa saja dikarenakan buku ini mudah dipahami atau dimengerti oleh para pembaca atau siswa yang membacanya dikarenakan penulisan kata atau kalimat yang tidak terlalu baku dan mudah dimengerti serta gambar yang diberikan dapat diterima secara logis dan mudah dibayangkan serta buku ini dapat memberikan pengetahuan tentang sejarah dimasa lampau sebelum terbentuknya kehidupan yang lebih tertanan.


Wajah Pendidikan Nusantara

(Resensi Buku "Indonesia Mengajar: Kisah Para Pengajar Muda di Pelosok Negeri")
Jawa Pos, Minggu, 18 Desember 2011
Oleh Benni Setiawan*
"Melalui kisah-kisah yang termuat dalam buku ini, kita masih boleh yakin bahwa masa depan republik ini masih cerah."
Pendidikan Nusantara bukan hanya yang berada di Jawa. Pendidikan Nusantara adalah proses belajar mengajar yang tersaji dari Sabang hingga Merauke. Di pelosok daerah itulah kita akan menemukan potret nyata pendidikan di bumi pertiwi.
Ya, potret tersebut disajikan secara apik, menawan, penuh suka cita, kesedihan, dan kegembiraan oleh pengajar muda. Pengajar muda adalah mereka yang telah disaring melalui proses ketat oleh Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar pimpinan Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina, Jakarta).
Dari 1.383 pendaftar hanya diambil 51 orang. Mereka merupakan manusia pilihan, orang yang pantang menyerah, mempunyai jiwa kepemimpinan dan kecintaan yang mendalam terhadap Nusantara. Utamanya dalam masalah pendidikan di tanah air.
Satu Tahun Penuh Makna
Mereka berani meninggalkan kenyamanan di kota dengan berbagai fasilitas yang mendukung. Mereka pun dengan kerelaan hati meninggalkan pekerjaan mapan di kota dengan berbagai fasilitas yang mendukung. Mereka terpanggil untuk mendidik anak bangsa maju dan mendapatkan pendidikan yang memadai.
Selama setahun pengajar muda mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan rakyat di daerah terpencil. Pergulatan mendidik selama setahun inilah yang kemudian mewujud menjadi sebuah buku Indonesia Mengajar.
Selama setahun itu deretan kisah para pengajar muda seakan tak berujung. Setiap hari ada yang baru. Setiap persaudaraan adalah kebaruan penuh nuansa ikhlas. Tiap interaksi akan berhilir pada sebuah kisah. Ada terlalu banyak kisah mereka; kisah yang akan selalu menempel dalam kenangan para pengajar muda.
Di buku ini, sebagian dari kisah, pengalaman, pengamatan pengajar muda dituliskan. Kisah-kisah yang mereka tuliskan melalui blog di situs web Indonesia Mengajar itulah yang dipilah dan dipublikasikan dalam buku ini. Kisah-kisah yang membuat kita semakin yakin, semakin optimistis bahwa masa depan Republik ini memang cerah untuk semua.
Dari kisah-kisah ini terlihat bahwa satu tahun mereka berada di tengah-tengah rakyat di pelosok negeri, di tengah anak-anak bangsa yang kelak akan meneruskan sejarah Republik ini, adalah satu tahun penuh makna. Satu tahun berada bersama anak-anak di dekat keindaha alam, dan di lembah-lembah hijau yang membenyang sepanjang khatulistiwa.
Di desa-desa terpencil itu para pengajar muda menorehkan jejak, menitipkan pahala, bagi para siswa SD di sana, alas kaki bisa jadi tidak ada, baju bisa jadi kumal dan ala kadarnya tetapi mata mereka bisa berbinar karena kehadiran guru muda penuh dedikasi. Pengajar muda hadir memberikan harapan. Pengajar muda hadir mendekatkan jarak mereka dengan pusat kemajuan, hadir membuat anak-anak SD di pelosok negeri memiliki mimpi dan hadir membuat para orangtua di desa-desa terpencil ingin memiliki anak yang terdidik seperti para Pengajar muda.
Ya, bisa jadi ketertinggalan adalah baju rakyat di pelosok sekarang, tetapi hadirnya Pengajar muda merangsang mereka untuk punya cita-cita, punya mimpi. Mimpi adalah energi mereka untuk meraih baju baru di masa depan. kemajuan dan kemandirian adalah baju anak-anak di masa depan. Pengajar muda hadir di sana, di desa mereka, untuk turut membukakan pintu menuju masa depan yang jauh lebih baik.
“Malu”, “Mau”, “Maju”
Seperti cerita yang ditulis oleh Sekar Arrum Nuswantara, pengajar muda di Majene. Ia menuliskan cerita tentang semangat peserta didiknya bernama Satriana. Satriana merupakan peserta didik yang ia pilih untuk menemani bertemu dengan wakil Presiden RI Boediono saat kunjung ke Majene.
Satriana dipilih karena ia berhasil menuliskan sebuah surat yang cukup menyentuh hati. “Pak, saya ucapkan selamat kepada Bapak karena Bapak telah berhasil menjadi wakil presiden. Waktu kecil Bapak pasti bercita-cita menjadi wakil presiden, dan sekarang sudah terwujud. Saya juga bercita-cita jadi dokter, Pak. Doakan agar saya bisa jadi dokter, ya, Pak”. Surat Satriana pun diterima secara langsung oleh wakil Presiden. Dan Satriana pun mendapat doa dari wakil Presiden, “Kamu akan menjadi orang besar, Nak” (hlm. 110).
Kisah inspiratif juga hadir dari Nanda Yunika Wulandari, Pengajar muda di Bengkalis. Ia berhasil membesarkan hati peserta didiknya untuk maju. Saat peserta didiknya merasa bahwa ketika kalah dalam lomba, maka Ibu Guru akan merasa malu.
Dengan kegigihannya, ia berhasil menghilangkan satu huruf “L” dari kata “malu” menjadi “mau”. Setalah “mau” maka ia menambahkan huruf “J” menjadi “maju”. Berkat semangat dan optimism, anak-anak di Bengkalis mampu mengikuti olimpiade dan lomba-lomba lainnya. Mereka pun mendapatkan hasil yang maksimal, yaitu juara.
Buku ini seakan menunjukkan secara gamblang wajah pendidikan di negeri ini. Pendidikan yang masih compang-camping. Pendidikan di pelosok negeri yang tidak terurus. Namun, semangat anak-anak di pelosok negeri yang besar dan membara membuktikan bahwa mereka masih mempunyai semangat untuk maju dan mampu turut serta dalam membangun masa depan bangsa Indonesia.
Read more...
separador

Film dokumenter


Read more...
separador

Foto pelajar SMA






Read more...
separador

Kegiatan SMAN 106 Jakarta









Read more...
separador

tutorial membuat logo 67 kemerdekaan RI

Langkah-Langkah membuat logo 67 Tahun Indonesia :
1. Membuat angka 6
·        Membuat bulatan dengan ellips tool
·        Membuat persegi panjang dengan rectangle tool
·        Taruh persegi panjang disisi kiri atas lingkaran menyerupai angka 6 dan atur posisi persegi panjang tersebut hingga menyerupai ujunga angka 6
·        Di blok menggunakan pick tool
·        Klik weld

2. Mewarnai angka 6
·        Langsung di berikan warna merah
·        Membuat lingkaran kecil di tengah angka 6
·        Warnai putih lingkaran tersebut
·        Blok dengan pick tool lalu di trim
·        Keluarkan lingkaran putih, lalu buat lagi lingkaran lebih besar dari lingkaran putih
·        Di geser kembali ke tengah
·        Di warnai warna putih menggunakan outlime tool
·        Di atur ketebalannya (hairline)
·        Membuat garis menggunakan pen tool
·        Warnai putih dan atur ketebalannya

3. Membuat angka 7
·        Membuat angka persegi panjang dua buah, satu kearah horizontal dan satu kearah vertical
·        Di atur kemiringannya sesuaikan supaya menyerupai angka 7
·        Blok menggunakan pick tool
·        Klik weld

4. Mewarnai angka 7
·        Warnai merah angka 7
·        Membuat garis menggunakan pen tool
·        Warnai putih dengan outline tool
·        Atur ketebalannya (hairline)

5. Membuat bendera
·        Membuat persegi panjang
·        Klik convert to curve
·        Pilih shape tool
·        Klik di 1/3 persegi panjang hingga ada titik
·        Klik convert line to curve
·        Setelah ada dua titik , titik yang sebelah kanan di atur ke bawah dan yang sebelah kiri ke atas (begitu pula pada sisi persegi panjang bagian bawah)
·        Pada bagian sisi kanan persegi di klik, lalu pilih make node smooth dan atur sedikit ke kiri
·        Copy paste hingga 2x
·        Warnai dengan merah dan putih
·        Di dempetkan
·        Di blok dengan pick tool
·        Di copy hingga 2x
·        Di atur sesuai posisi yang di inginkan

6. Membuat tulisan kemerdekaan RI
·        Buat lingkaran di luar kertas
·        Buat tulisan dengan text tool “fit text to path”
·        Di text placement pilih yang hurufnya terbalik di bagian bawah
·        Lalu klik place on other side
·        Klik pada lingkaran lalu delete
·        Pindahkan tulisan tersebut di posisi bawah 67
·        Atur warna dan font
       Selesai.
Read more...
separador

Followers